NME menyebut perdebatan itu dimulai dari kicauan Ian Karmel, penulis program televisi 'The Late Late Show with James Corden'.
"Orang Inggris menyebut Blink-182 'Blink One Eight Two' dan aku tidak bilang itulah kenapa mereka kalah dalam Perang Revolusi, tapi...," kicaunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ada seseorang yang bertanya bagaimana ia melafalkan band tersebut. "One eighty-two!" jawabnya.
Setelah itu, netizen seperti terbagi dua. Satu kubu sepakat Blink-182 dilafalkan Blink One Eight Two dan yang lainnya Blink One Eighty Two.
Perdebatan itu terus bergulir di media sosial. Mereka terus mencari pembenaran bagaimana menyebutkan nama band tersebut.
Akhirnya, jawaban itu hadir juga. Tom DeLonge, pendiri Blink-182 yang kini telah hengkang akhirnya buka suara.
Ternyata, kedua jawaban yang ditebak netizen adalah salah.
"Sebenarnya ini Blink eighteen-two. Orang-orang salah selama bertahun-tahun. Kadang hal ini bisa terjadi dengan seni yang sangat rumit, dalam, dan tinggi," jelasnya. (dar/nu2)