.webp)
Menjadi seorang Nyai Ontosoroh, karakter besar dalam Tetralogi Buru karangan Pramoedya Ananta Toer bukan perkara mudah. Nyai Ontosoroh digambarkan sebagai sosok perempuan kuat di tengah feodalisme dan kolonialisme yang ada di Hindia Belanda saat itu.
Ia membutuhkan riset mendalam dan latihan lebih awal dari pemain lainnya. Dan perempuan yang akrab disapa Caca membuktikannya selama durasi pertunjukan 3 jam lamanya, ia sukses tampil sempurna, tanpa cacat, tanpa salah dialog maupun akting yang terasa sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemain 'Bunga Penutup Abad' memuji hasil jerih payah Marsha. Aktingnya dianggap sesuai dengan latihan yang dilakoni Marsha selama ini.
 Foto: Image Dynamics |
"Saya hanya bisa melihat kerja kerasnya Marsha, di sangat luar biasa dengan latihan gila banget. Karena saya tahu banget dengan memerankan Nyai Ontosoroh, tapi dengan kerja sama yang luar biasa ini saya mensyukuri bahwa dia bisa bekerja sama dengan baik," ujar Reza Rahadian yang menjadi Minke dalam 'Bunga Penutup Abad' usai media preview, Jumat (16/11) malam.
Produser 'Bunga Penutup Abad', Happy Salma pun menuturkan kerja keras Marsha berhasil mencapai hal yang luar biasa. "Marsha bisa membedakan antara visual di stage dan kamera di film. Ada teknik yang bisa dikuasai dan menguasai itu. Saya bisa merasakan kegigihan Nyai dan terasa sekali di mata seorang Marsha Timothy," katanya.
Menurutnya pula Marsha mampu menghadirkan sosok Nyai Ontosorh lagi ke dalam bentuk panggung teater.
"Saya melihat kekokohan, dendam, dan perjuangan Nyai dalam Marsha. Lukman seperti orang Prancis, Reza bermain juga baik sekali, Chelsea juga. Artinya mereka semua bermain secara sungguh-sungguh," katanya.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui seperti apa akting Marsha Timothy yang menjadi Nyai Ontosoroh di sini:
Akting para pemain 'Bunga Penutup Abad' bisa disaksikan mulai malam ini sampai esok hari pada 18 November. Tiket 'Bunga Penutup Abad' sudah sold out dari jauh-jauh hari.
(tia/tia)
