Baginya, adaptasi karya sastra menjadi pementasan teater, film, dan sebagainya adalah hal penting. Sebab lewat alih wahana tersebut, karya sastra jadi bisa dinikmati oleh khalayak lebih luas dengan berbagai media yang berbeda-beda.
"Seberapa pentingnya adalah kita menghargai bahwa karya sastra adalah bukan milik para wartawan atau para penulis, atau orang yang berkecimpung atau mencintai dunia kepenulisan. Jadi sastra itu adalah bagian dari intisari prilaku kemanusiaan," ungkap Happy Salma saat ditemui di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi, Happy memandang mengenal dan mencintai sastra adalah hal penting karena hal itu menandakan rasa cinta pada kemanusiaan.
"Saya percaya, mau itu pejabat, mau itu ahli fisika, kalau dia mencintai sastra, pasti dia mencintai jiwa dan rasa kemanusiaan di dirinya," ujarnya lagi.
'Bunga Penutup Abad' merupakan pementasan teater yang disutradarai oleh Wawan Sofwan. Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Lukman Sardi, dan Sabia Arifin menjadi pemain dalam pertunjukan tersebut.
Pentas tersebut diadakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 17 dan 18 November 2018 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Sebelumnya, 'Bunga Penutup Abad' sudah pernah dipentaskan dua kali, yakni pada Agustus 2016 di Jakarta dan Maret 2017 di Bandung.