"Keinginannya satu dia bilang sama bapak, minta sama Soimah. Kan mau ulang tahun pernikahan ke-50, mau undang Soimah di Nganjuk. Soimah, bapak, dan ibu saya nge-fans. Ibu senang sama Soimah. Satu tahun lagi perkawinan emas, pokoknya ibu minta nanti di Nganjuk bikin acara, terus undang Soimah," kata Eko usai pemakaman di TPU Penggilingan, Jalan Layur, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya minta Soimah lah. Karena gaya-gayanya Soimah tuh kayak ibu waktu muda dulu kali ya Pak. Cerewetnya, galaknya, jadi ibu senang sama Soimah," sambungnya.
Hanya itu permintaan sang bunda yang belum kesampaian, Eko semakin merasa bersalah lantaran sang bunda bukan tipe orang yang banyak minta.
"Nggak banyak minta, semuanya kesampaian. Cuma mungkin perkawinan emasnya yang tidak kesampaian," tambahnya.
Kendati demikian ia belum berbicara pada Soimah. Apalagi ayahanda Eko juga menjadi penggemar Soimah. Tapi rencananya Eko akan meminta ucapan dari Soimah untuk sang ayah yang juga sudah tua.
"Belum. Bapak baru ngomong tadi pagi. Saya belum tahu, tapi ya sudahlah. Tapi Soimah teman saya, mudah-mudahan saya telepon, pasti dia ucapin selamat buat bapak. Bapak ini soulmate ibu. Ibu itu tegas orangnya dan bapak pendiam," tuturnya.
"Jadi saling mengisi satu sama lain. Botol sama tutupnya ketemu. Kalau bapak galak, ibu yang merangkul kami. Begitu sebaliknya. Makanya kami akan jagain bapak saya, apa yang dimintai saya kasih. Karena beliau tinggal warisan saya satu satunya. Saya ngomong sama bapak jaga kesehatan," ungkap Eko.
(fbr/pus)