"Bagaimana membuat cerita yang memikat dan mengikat. Kadang-kadang bisa juga dalam lirik lagu, kalau dikilas balik saya ini adalah seorang pencerita," tuturnya di hadapan penonton UWRF 2018 di Betelnut, Jalan Raya Ubud, Gianyar, Bali, pada Sabtu (27/10/2018) malam.
Bagi Dee, menulis merupakan salah satu medium untuk mengeksplorasi hal-hal yang ada dalam hidupnya.
"Saya ingin bercerita dan bisa membagikannya. Selama 17 tahun terakhir ini, saya menulis profesional dan sejatinya ingin membuat cerita yang membuat pembaca atau orang merasa terpikat dan mengikat," katanya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini lazim bagi penulis. Bagaimana menjadi bagus, itu soal teknik dan jam terbang. Bukan soal menulis dengan hebat," tukas Dee.
Dee yang menerbitkan karya sejak 2001 silam lewat novel 'Supernova 1: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh' diapresiasi pembaca. Kelanjutan karyanya membawa sampai Supernova 6 yang berjudul 'Inteligensi Embun Pagi'. Dee pun menulis kumpulan cerpen 'Rectoverso','Perahu Kertas', 'Madre', dan karya terbarunya di tahun ini adalah 'Aroma Karsa'.
(tia/nu2)