Di ICAD 2018, Faisal menampilkan dua karya yang terletak di grandKemang Hotel Jakarta. Pria yang berdomisili di Bandung itu menceritakan di awal penggarapan karya, tema 'Kisah' yang diusung tim kuratorial membuat ia bertanya-tanya soal alasan kuliah seni rupa.
"Dari diri saya kalau ditanya kenapa sih masuk seni rupa. Dulu apa yang kita lihat selalu ada unsur seni rupanya. Spektrum yang dilihat sekarang arsitektur, desain, dan musik. Semua karya saya berangkat dari kebingungan," tuturnya pada Kamis (18/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menambahkan, "Ada satu kondisi yang kita alami melihat satu fungsi benda yang sama hadir di material dan ukuran yang berbeda."
Di karya lainnya, Faisal menceritakan tentang ruang dan obyek yang saling mendukung. "Kita punya persepsi yang berbeda di ruang-ruang yang berbeda. Gimana ruang dan benda saling mengkonstruksi satu sama lain," katanya.
Karya-karya Faisal kerap menghadirkan bentuk sehari-hari yang sudah kita kenal, misalnya furnitur. Ia mengamati dan menganalisa benda sehari-hari. Ketika memahami struktur benda itu ia mengambil elemen dari struktur sistematis yang menarik perhatiannya.
Di seri 'This Thing' dan 'Modular Minimalism', Faisal membuka persepsi, pengalaman, dan interpretasi yang berbeda. "Awalnya saya melihat gimana obyek dan ruang saling mengkonstruksi, akhirnya saya memiliki pemahaman yang lain dari obyek itu sendiri," pungkasnya.
Simak juga video 'Lukisan Raden Saleh 'Megamendung' Dilelang Rp 26M'
(tia/doc)