Novel Pemenang Man Booker Prize 2018 Dukung Gerakan #MeToo

Novel Pemenang Man Booker Prize 2018 Dukung Gerakan #MeToo

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 17 Okt 2018 11:14 WIB
Novel Pemenang Man Booker Prize 2018 Dukung Gerakan #MeToo Foto: Getty Images
Jakarta - Kampanye #MeToo yang membangkitkan kepedulian global soal isu pelecehan seksual turut dirasakan oleh Man Booker Prize. Tahun ini pemenang penghargaan buku bergengsi dari Inggris itu dimenangkan Anna Burns yang menulis soal kasus pelecehan seksual.

Novel 'Milkman' menceritakan tentang perempuan muda yang berurusan dengan pria lebih tua yang menggunakan ikatan keluarga, tekanan sosial, dan keselitaan politik sebagai senjata untuk melecehkan. Novel bersetting tahun 1970-an itu diakui para tim juri juga mendukung gerakan #MeToo.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir novel ini membantu orang berpikir tentang kasus pelecehan seksual yang terjadi secara global dan mendukung kampanye #MeToo," ujar filsuf Kwarne Anthony Appiah, yang juga tim dewan juri Man Booker Prize, seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (17/10/2018).

Namun, novelnya diakui bukan hanya tentang sebuah isu yang sedang terjadi saat ini. "Kami pikir ini adsalah novel yang sangat kuat tentang kerusakan dan bahaya rumor," katanya.

Novel Pemenang Man Booker Prize 2018 Dukung Gerakan #MeTooNovel Pemenang Man Booker Prize 2018 Dukung Gerakan #MeToo Foto: Getty Images


Burns mengalahkan 5 novelis lainnya yang masuk dalam bursa daftar pendek Man Booker Prize 2018 yang diumumkan September lalu. Mereka adalah penulis AS Richard Powers 'The Overstory', novelis Kanada Esi Edugyan 'Washington Black', 'The Mars Room' karya Rachel Kushner, 'The Long Take' karya Robin Robertson, dan 'Everything Under' karya Daisy Johnson.

Acara penganugerahan Man Booker Prize 2018 diselenggarakan pada Selasa (16/10) waktu Inggris. Duchess of Cornwall, Camilla, yang menyerahkan penghargaan pada para pemenang.

(tia/dal)

Hide Ads