Lukisan Abstrak Suvi Wahyudianto Juarai Kompetisi Seni UOB 2018

Lukisan Abstrak Suvi Wahyudianto Juarai Kompetisi Seni UOB 2018

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 16 Okt 2018 20:45 WIB
UOB Painting of the Year. Foto: Tia Agnes / detikHOT
Jakarta - Seniman asal Madura, Jawa Timur, Suvi Wahyudianto berhasil menjuarai penghargaan seni lukis tahunan UOB atau dikenal dengan nama UOB Painting of the Year. Lukisannya yang berjudul 'Angs't' berhasil mengalahkan ratusan rival lainnya di kategori seniman profesional.

Seniman yang berusia 26 tahun itu mengatakan lukisannya menceritakan peristiwa sentimen primordial dan pentingnya berempati.

"Inspirasi karya saya berasal dari ketegangan antar etnis di Sampit, Kalimantan. Karya ini juga menyimbolkan harapan pada suatu hari dinding tebal yang memisahkan kita sebagai manusia yang berkedudukan sama akan runtuh," katanya saat diwawancarai di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lukisan abstrak Suvi membuat kesan yang mendalam bagi tim dewan juri yakni Entang Wiharso, kolektor seni Wiyu Wahono, dan penulis sekaligus kritikus seni Bambang Bujono. Entang mengatakan untuk memilih juara utama ketiga tim juri cepat mencapai mufakat.

"Semuanya mufakat. Kalau kita melihat karya yang menang wah sudah terasa sekali kedalamannya. Saya kira kalau kompetisi ini hanya lukisan saja membosankan, tapi dua ada dari medium plastik dan Suvi juga mengeksplorasi medium," tutur Entang.

Namun lukisan abstrak Suvi, Entang pun menambahkan, "Tidak hanya bebas yang asal-asalan. Ada dan sesuai dengan konsepnya. Pemilihan medium semuanya berbicara, kita juga respons audiens kan, ngeri yah."

Lukisan abstrak Suvi juga dinilai tim juri memperlihatkan gimana seniman mempertanyakan aspek kemanusiaan. Penggunaan tekstur pigmen merah yang melambangkan duka dan daging yang terbakar menggambarkan aspek kepekaan, teknik, dan pesan dari karya seninya.

Sebagai pememang UOB Painting of the Year Indonesia 2018, Suvi mendapatkan uang tunai sebesar Rp 250 juta. Serta bakal berkompetisi dengan pemenang dari negara Malaysia, Singapura, dan Thailand di kompetisi tingkat Asia Tenggara.

Selain Suvi, pemenang kategori seniman profesional lainnya adalah Ajeng Martia Saputri dengan 'Universs Under Our Skin' (gold award), Hudi Alfachuri 'Urban Solitary' (silver award), dan Lenny Ratnasari Weichert 'Yang Ibu Ajarkan' (bronze award).

Kategori seniman pendatang baru diraih oleh Seno Wahyu Sampurno dengan 'Introspeksi Diri', Danni Febriana 'Shocking Beauty is Goat' (gold winner), Annisa Dermawan Kunaefi 'Camouflage Flackterna' (silver), serta Alif Edi Irmawan 'Dongeng Tanah Surga' (bronze). (tia/kmb)

Hide Ads