Anggap Debby Nasution Pahlawan, Slamet Rahardjo Hormat di Pemakaman

Anggap Debby Nasution Pahlawan, Slamet Rahardjo Hormat di Pemakaman

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Minggu, 16 Sep 2018 12:54 WIB
Foto: Febriyantino/detikHOT
Jakarta - Slamet Rahardjo dan Eross Djarot juga hadir di prosesi pemakaman musisi sekaligus pendakwah, Debby Nasution di TPU Pasir Putih, Sawangan, Depok Jawa Barat pada, Minggu (16/9/2018).

Dalam kesempatan itu, Slamet Rahardjo memberikan hormat di depan makam, sementara Eross Djarot menangis kencang.

"Assalamualaikum, Debby tidak dipanggil siapa-siapa, Debby dipanggil Yang Maha Kuasa. Semakin cepat lebih baik. Atas izin masyarakat film, saya minta izin mewakili, menyampaikan selamat datang Debby Nasution. Saya ingin memberi kesaksian, selama kami berteman, yang saya bisa pastikan, Debby orang baik. Terima kasih. Yang datang padaMu ya Allah, ciptaanmu yang baik. Yang terpenting bagi Debby adalah, kami didoakan selalu supaya masyarakat film dan musik terus berjalan. Kita akan bertemu lagi, entah kapan. Pergilah Debby, kematian adalah keniscayaan, bagaimana kamu pergi itu lebih penting. Kamu pergi memberi yang terbaik untuk sesama dan Allah," kata Slamet di depan makam Debby.

Slamet pun memilih untuk mengangkat tangannya memberikan hormat kepada Debby yang ia anggap sebagai pahlawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku ingin menangis tapi aku tahan, karena kamu pergi sebagai pahlawan. Aku tak mau menangis karena pahlawan tak boleh ditangisi tapi dihormati," kata Slamet.

Usai Slamet Rahardjo, kali ini giliran Eross Djarot yang tangisnya langsung pecah. Sembari menahan tangis, Erros sedikit mengucapkan selamat tinggalnya.

"Saya mewakili teman-teman hari ini, kepergian Debby buat saya, di samping teman, dia adalah seniman, tapi di balik itu semua adalah kehadiran ulama. Saya nggak mau nangis, tapi nggak bisa. Beberapa waktu lalu, dia bilang untuk jaga hidup yang baik-baik, kita sudah di ujung waktu. Sekarang waktumu Debby. Anak-anak Debby, saya berpesan, terus perjuangkan perjuangan Debby. Jangan buat yang memalukan namanya. Saya menangis karena iri," tutur Eross.

Sementara itu Eross juga sedikit bercerita mengenai pengalamannya dengan Debby sewaktu hidup. Bahwa Debby pernah berucap kepada Eross yakni berharap tidak meninggal di tempat tidur.

"Dia pernah bilang, 'saya nggak mau mati di tempat tidur'. Itu terjadi. Saya kehilangan juga teman bertanya. Anak anak dengar, ayahmu itu punya ilmu banyak tapi selalu bilang tidak tahu apa-apa. Itu sifat ulama yang sebenarnya. Debby kamu sebenarnya.." ucapnya terhenti karena tak kuasa menahan tangis.

"Tak bisa jelaskan. Sampai bertemu, terima kasih," tukas Eros mengakhiri.


(fbr/nu2)

Hide Ads