Tak kurang dari 50 seniman dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Bojonegoro, Surabaya, Yogya, Bandung sampai Bali, ikut menyumbang hasil kesenian mereka dalam pameran yang digelar selama seharian penuh itu.
Gonang Akar Merdeka, konseptor pameran mengatakan, karya seni kriya cungkil seribu wajah Pramoedya Ananta Toer, bukan hanya dalam bentuk karakter wajah, namun juga berbagai wujud gambar yang mengilustrasikan karakter seorang Pram.
"Seribu wajah Pram ini memang bukan kita wujudkan dalam bentuk karakter wajah, tapi ya seperti itu, banyak ilustrasi yang kita tampilkan mewakili karakter pak Pram," kata Gonang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kriya cungkil ini awalnya kita buat di media papan hardboard setebal kira-kira satu sentimeter. Kita cungkil sampai membentuk karakter yang diinginkan, baru kemudian pewarnaan menggunakan roll. Terakhir di cap pada media yang diinginkan," imbuhnya.
Gonang mengakui, dalam pameran tersebut ditampilkan bukan hanya wajah Pram, namun ada pula aksi kampanye seniman, menolak pendirian pabrik yang dianggap merusak lingkungan.
"Ya itu adalah wujud ekspresi kita, selama ini memang kita selalu mengkampanyekan menolak pendirian pabrik semen," kata Gonang.
(nu2/nu2)