Polo dua kali ditangkap karena memakai narkoba. Ia pun berharap agar hukum bisa lebih diperbaiki.
"Pengguna atau pemakai itu ketika dipenjarakan tidak menyelesaikan persoalan, jadi tetap harus direhab apapun kondisinya harus direhab dan sosialisasi ini harus sampai kepada petugas yang ada di lapangan gitu disosialisasikan secara humanis sebagai narkoba ini nggak cukup diperangi seperti perang melawan penjajah," cerita Polo usai menghadiri Pagi-pagi Pasti Happy, Trans TV, Mampang Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polo Akui Sudah Bersih dari Narkoba |
Di sisi lain, selama mendekam di tahanan, Polo juga pernah mencoba memakai narkoba di sana. Tapi selama itu ia tak pernah banyak bicara dengan para pedagang narkoba.
"Nggak sampe ke sana ketika kita ditawarin gitu jawabannya cuman yes or no. Nggak mungkin kita tanya tanya gitu malah yang mau jualan takut," tambahnya.
Meski demikian ia tak merasa ditekan oleh orang yang pernah menawarinya narkoba. Bahkan di sana sifatnya suka rela, namun tetap ada sanksi sosial ketika ada yang berbeda.
Pengakuan Polo Soal Pesta Narkoba di Lapas, tonton videonya di sini:
"Nggak ada tekanan, itu nggak ada karena itu pilihan jadi di dalam itu dengan sukarela kalau kita mau pakai ya pakai aja. Yang nggak bisa dipaksakan hanya secara akal sehat siapapun orang bukan dipenjara untuk berbuat. Ketika orang ingin menjadi beda dalam satu lingkungan, dan satu kelompok, ya pasti akan dikucilkan apa lagi zaman sekarang dikucilkan, dibully lagi," ceritanya.
(fbr/nu2)