Lukisan 'HAHA' Naufal Abshar di Cover Album Kunto Aji

Lukisan 'HAHA' Naufal Abshar di Cover Album Kunto Aji

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 13 Sep 2018 09:36 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Melihat cover album Kunto Aji yang dibocorkan lewat akun Instagram pribadinya pastinya akan langsung mengenal lukisan 'HAHA'. Lukisan yang identik dengan tulisan 'HAHA' merupakan karya Naufal Abshar.

Dalam lukisan tersebut ada gambar wajah Kunto Aji sedang tertawa. Di bagian rambut ikalnya, digambarkan ada banyak hal yang dituliskan. Simbol teks-teks seperti kata 'jangan berubah', 'over thinking' sampai 'aku punya rencana' digambar oleh Naufal.

Kepada detikHOT, lulusan LASALLE College of the Arts dan Goldsmith University di London itu menuturkan mengenai makna dari lukisan yang menjadi cover album.

[Gambas:Instagram]



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Judul albumnya itu 'Mantra-mantra', nah kenapa gue menggambar muka Kunto Aji dan di dalamnya itu ada gambar otak. Karena itu mengadopsi dari salah satu karya gue yang 'Brain Series," ujar Naufal.

Seri 'Brain' kerap ditampilkan dengan aneka penggambaran yang ada dalam pikiran. Dalan hal ini, hal-hal yang ada di pikiran Kunto Aji.


'Mantra Mantra' Kunto Aji di Album Kedua, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



"Tapi di sana bukan tentang Kunto Aji-nya tapi hiperlisiasi yang sangat kritikal tentang pemikiran-pemikirannya yang overthinking. Dan itu menggambarkan hal itu," lanjutnya.

Dia pun menambahkan sebagai seorang fans dari sang musisi, Naufal menganggap Kunto Aji sebagai seorang yang bisa mempengaruhi suara dan pemikiran anak muda. "Jadi karya gue itu menerangkan apa sih yang ada di otak milenial dan Kunto Aji adalah salah satu dari milenial itu sendiri," pungkasnya.


Naufal Abshar dikenal sebagai seniman muda yang mulai membuat seri lukisan 'HAHA' sejak tahun 2014 lalu. Di setiap lukisan-lukisan yang diciptakan Naufal, obyek yang dilukisnya kerap tersenyum lebar. Bahkan banyak di antaranya yang memperlihatkan gigi dengan tulisan 'HAHA' di sekitar obyek.

Unsur komedi yang dimasukkan ke dalam karya, bukan untuk menertawakan diri sendiri. Tapi komedi diciptakan untuk mengomentari isu sosial yang sedang terjadi.

(tia/doc)

Hide Ads