Mengenang Komikus 'Chibi Maruko Chan' yang Wafat karena Kanker

Mengenang Komikus 'Chibi Maruko Chan' yang Wafat karena Kanker

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 29 Agu 2018 12:30 WIB
Mengenang Komikus 'Chibi Maruko Chan' yang Wafat karena Kanker Foto: Istimewa
Jakarta - Tak hanya manga 'One Piece' maupun 'Naruto' saja yang mendunia. Manga 'Chibi Maruko Chan' pun digemari oleh pembaca setiap manga di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Komikus sekaligus pencipta manga 'Chibi Maruko Chan' Momoko Sakura meninggal dunia lantaran kanker payudara yang diidapnya. Kabra duka diresmikan lewat laman Sakura Production. Duka mendalam bagi pecinta manga tersebut masih tersebar di media sosial.

"Tanggal 15 Agustus lalu, pencipta serial Chibi Maruko-chan berpulang pada usia 53 tahun karena sakit kanker payudara. Selamat jalan, Sakura Momoko-sensei. Terima kasih telah mengisi hari-hari kami dengan keceriaan dan tawa," ujar salah seorang pembaca @NaoBunProject seperti dikutip detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Netizen lainnya @bayu_joo bahkan membuat tribut dari soundtrack anime 'Chibi Maruko Chan'. "RIP, momoko sakura. terima kasih sudah menemani masa kecil saya melalui chibi maruko-chan 😒 ," tulisnya.

Manga 'Chibi Maruko Chan' mendulang sukses sejak kemunculan pertamanya pada Agustus 1986 silam di majalah Ribbon. Baru di tahun 1990, karakter perempuan bernama Maruko diadaptasi menjadi seri anime.

Indonesia pun sempat mengalami demam 'Chibi Maruko Chan'. Lagunya yang terkenal 'Odoru Ponpokorin' hits dan terjual lebih dari 1,73 juta kopi.

Momoko Sakura juga diketahui suka menulis di blog pribadinya. Beberapa esai penuh selera humor unik ditulisnya. Seperti 'Kursi untuk Monyet', 'Kembali Kapan', dan lain-lain.

Ia banyak menuliskan hal sehari-hari seperti bagaimana dia bingung ketika seseorang memberinya cokelat di Hari Valentine, kegelisahan tentang orang tua yang pergi untuk mempersiapkan kunjungan, dan cerita mengenai permen murah.

Dalam bukunya yang berjudul 'Momo no Kanzume', Momoko Sakura mengatakan menulis cerita manga melalui ingatan. "Saya menciptakan filter ingatan yang bekerja sangat baik," tulisnya.

Misalnya saja ketika kakeknya Tomozo suka mengomel. Namun dalam kartunnya, ia membuat kembali karakter pria tua yang manis, menyenangkan, dan sayang kepada cucu-cucunya. Melalui filternya pula, ia dapat menciptakan sensasi suasana dengan zaman.


(tia/tia)

Hide Ads