"Masih ada tiket, mungkin nggak sampai sepertiga dari delapan pertunjukan. Di sana kan seat lebih banyak ada 1200 kami jual," ujar sutradara sekaligus salah satu pendiri Papermoon Puppet Theatre Maria Tri Sulistyani kepada detikHOT di Edwin's Gallery Kemang Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu tiap kali kita jualan tiket ada yang beli nggak yah, tiba-tiba wus habis, ada yang beli," ujarnya terkekeh.
Pertunjukan 'Puno Letters to the Sky' itu menceritakan tentang rasa kehilangan Tala terhadap ayahnya Papa Puno. Rasa kehilangan dan kematian yang diceritakan oleh Papermoon Puppet Theatre menghadirkan pengalaman personal yang berbeda.
Tur pertunjukan di Bandung tak hanya menggelar live performans, tapi juuga diisi oleh bincang sore tentang proses artistik dan manajemen pada Jumat (7/9) serta workshop puppet making untuk orang dewasa dan anak-anak.
(tia/tia)