"Sakitnya sudah lama dan sudah kena stroke mungkin sekitar tiga atau empat tahun yang lalu tidak bisa bangun," ujar salah satu anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Adinda Luthvianti saat dihubungi detikHOT, Minggu (26/8/2018).
Adinda menuturkan Hamsad sempat dibawa ke kampung halamannya di Medan untuk beristirahat namun dibawa pulang lagi ke Ibu Kota. "Seniman-seniman lain juga sudah sering bantu (biaya pengobatannya)," tutur Director of Art Magement Studiohanafi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu itu rumahnya di Citayam. Hamsad tukang naik kereta dan suka ketemu di stasiun, mengobrol. Dia masih semangat sekali menulis," katanya.
Hamsad yang dikenal lewat cerpen 'Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu' itu berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya adalah penghargaan Sastra Pemerintah DKI di tahun 2000, Khatulistiwa Literary Award 2003 untuk 'Bibir dalam Pispot', SEA Write Award di tahun 2008, dan lain-lain.
Baca juga: Selamat Jalan Hamsad Rangkuti |
Tonton video Sastrawan Senior Hamsad Rangkuti Meninggal Dunia:
[Gambas:Video 20detik] (tia/dal)