"Mungkin di buku ketiga kali ya," ujarnya ketika ditemui di Ayana MidPlaza Jakarta, Kamis (23/8).
Sebelumnya Prilly menerbitkan buku puisi yang berjudul '5 Detik dan Rasa Rindu' dan laku di pasaran. Buku yang terbit 4 Juli 2017 dan berisi kumpulan kata-kata puitis itu mendapatkan review positif dari para pembaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di karya keduanya yang terbit dalam bentuk novel 'Fatamorgana' pun masih menceritakan hal-hal yang sakit hati. "Dan mungkin di buku ketiga yang senang-senang, baru dia," katanya lagi.
Menurut Prilly, ketika menulis ia membutuhkan suasana yang sepi agar bisa mengkhayal dan mencari inspirasi. "Harus diam dan biar bisa mau tulis apa lagi ya. Kalau lagi sedih, malah justru lebih banyak yang keluar."
"Menurut aku menulis itu bisa menjadi satu hal di mana kita bisa meluapkan emosi kita dengan cara yang baik gitu. Ada orang yang nulisnya di lagu, cuman aku kalau lagu nggak bisa. Jadi lebih seneng dalam bentuk buku, jadi emosi-emosi yang dirasa ditumpahin semua ke buku sih," tandasnya.
(tia/dal)