Salah satu lukisan yang menarik perhatian adalah potret dari istri Hendra yang bernama Noraini. Potretnya bukan ditampilkan biasa-biasa saja, namun tanpa sehelai benang sekalipun.
Lukisannya tak bisa melihat dengan mata telanjang, pengunjung harus mengintip di balik lubang kecil. Lukisan berjudul 'Telanjang' atau 'Nude' itu dipamerkan di ruang kotak berwarna pink.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kami berdua lagi penuh cinta, nggak cinta ya nggak mungkin sebagus itu menurut Pak Hendra. Tapi kan namanya pelukis handa masa udah dicipta, nggak bagus," tutur Nuraini.
![]() |
Ia menuturkan saat dirinya dilukis umurnya sekitar 23 atau 24 tahun. Ciputra sebagai kolektor terbanyak bagi karya-karya Hendra pun menuturkan lukisan istri kedua Hendra sebagai 'Mona Lisa' dari Indonesia. Saat persiapan pameran 100 tahun Hendra Gunawan, Ciputra pun memaksa agar pihak keluarga mau memajangnya.
"Itu maksa Pak Ci, saya bilang janganlah. Pak Ci bilang, kalian harus berbangga ini saya pamerkan, saya bilang janganlah pak. Lalu kata anak saya, kan saya sudah berjilbab. Tapi kan itu memang seni yah, sayanya juga malu," tutur Nuraini.
Di antara lukisan-lukisan yang berhasil dilukiskan Hendra, hanya satu karya yang obyek lukisannya telanjang. Menurut kurator pameran Agus Dermawan T, Hendra pernah melukiskan perempuan telanjang tapi dengan selendang atau sedang mandi bersama obyek-obyek lainnya.
"Hanya satu yang telanjang. Yang lainnya sedang mandi dan bersama perempuan lainnya," terang Agus.
Perayaan 100 tahun Hendra Gunawan masih berlangsung hingga 16 Agustus 2018. Selain pameran, Ciputra Artpreneur juga menggelar diskusi panel tentang perjalanan dan karya Hendra dengan diskusi 'Art for Life' pada 8 Agustus.
Serta diskusi menenai popularitas seni digital berjudul 'Thinking Beyond Large Scale Digital Scrreen' oleh Adi Panuntun dan pertunjukan tari Gigi Art of Dance 'Broadway on Thursday - A Tribute to Well-Known Musicals.
(tia/mah)