Festival ilustrasi yang terdiri dari pameran 'Reka Rupa Rasa' dan pasar seni bakal dibuka hari ini. Kurator festival Hermawan Tanzil menuturkan ilustrasi menjadi hal yang penting untuk ditampilkan pada publik.
"Kami merasa ilustrasi ini perlu diangkat. Visual yang menjadi hal menarik bagi masyarakat luas. Di zaman dahulu kala, kita sudah memakai ilustrasi dalam beragam bentuk," katanya saat jumpa pers di Dia.Lo.Gue Artspace pada Kamis (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sandy Lee Ajak Selami Lautan di 'Reka Rupa Rasa', tonton video selengkapnya di sini:
Dalam memilih karya yang diseleksi juga diakui Hermawan bukanlah ilustrator yang memiliki followers banyak.
"Misalnya saja Kendra yang tertarik pada budaya pop. Gimana memberikan pengaruh pada pop dan musik yang baik. Ada juga Sandy Lee yang menggambar hewan-hewan laut yang ternyata memiliki fungsi yang penting. Ilustrasi juga menjadi pembentukan karakter sebuah brand," katanya.
Di antara 13 Ilustrator, 3 di antaranya berasal dari mancanegara. Mereka adalah Koichiro Kashima dari Jepang, Ye Jika Yun asal Korea, dan Nuttapong Daovichitr dari Thailand.
Selain itu, dari Indonesia ada Percolate Galactic yang menghadirkan karya dengan medium GIF, Caravan Studio yang didirikan Chris Lie dengan konsep seni untuk film, Lala Bonang dengan ilustrasi buku, Sandy Lee serta Kendra Paramita yang merupakan ilustrator editorial untuk majalah NatGeo dan Tempo. Lalu ada Debbie Tea yang piawai menerjemahkan ilustrasi ke dalam produk.
Masih ada Kendra Ahimsa yang menggunakan pendekatan musik pada praktik ilustrasi. Citra Marina yang menggeluti dunia ilustrasi sebagai dunia alternatif hingga Mikir Addlecoat yang merasakan ilustrasi ke kulit manusia.
Pameran ini juga menghadirkan infografis perjalanan ilustrasi di Indonesia yang digarap oleh Heimlo Studio. Di bagian dinding kafe juga terpajang wall of Fame yang menghadirkan sejumlah karya penting maestro dan ilustrator muda terbaik Indonesia.
Kurator festival lainnya David Irianto menambahkan para ilustrator yang terpilih punya spesifikasi yang cukup jelas dalam praktiknya.
"Dari awal mau bikin pameran ini kami meriset, bidang ilustrasi Ternyata sangat luas. Ada beberapa ilustrator kita yang praktiknya mengeluarkan dalam bentuk ilustrasi. Buku Lala yang ternyata related sama kehidupan sehari-hari jadi bestseller. Itu menurut kami sesuatu yang menurut kami jadi angle yang berbeda di pameran ini," pungkasnya.
Pameran berlangsung hingga 19 Agustus 2018 sedangkan pasar seni selama 3 hari hanya sampai akhir pekan ini.
(tia/mah)