Sebab keduanya mengaku bahwa karakter dari tokoh yang mereka perankan sangat dekat dengan keseharian mereka.
"Kalau Sam itu mirip aku sendiri jadi ya tinggal kaya aku. Aku memang suka hiperaktif, suka banget sama alam, main di luar. Yang beda itu, kalau dia itu kaya anti handphone gitu, handphone apaan sih nggak penting banget. Kalau aku ya biasa aja sama handphone tuh. Jadi nggak terlalu susah sih," cerita Maisha saat bertandang ke kantor detikHOT, Jumat (13/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video ''Kulari Ke Pantai' Bikin Senyum-senyum Sendiri':
"Untuk aku, aku sih sama Happy kelihatan banget sama ya karena aku anak Jakarta, dia anak Jakarta. Tapi paling untuk latihan untuk jadi happy paling kaya normal stuff yang kaya revisi skripnya, belajar aktingnya sm om Riri (Riza), tahu blocking-blocking-nya kaya gimana," sambung Lil'li.
Meski tidak mengalami kesulitan berarti, tetap ada hal-hal mengesankan yang menjadi tantangan bagi keduanya. Lil'li menceritakan, pada adegan dimana ia harus berakting-akting terkagum-kagum dengan tokoh Baruna, rupanya sang pemain tidak ada di hadapannya.
"Itu salah satu akting yang paling challenging itu ya scene itu. Karena di depan aku kayanya dalam film itu ada Baruna, tapi aslinya di depan aku itu kamera. Jadi kaya bikin harus imajinasi," ungkap Lil'li.
Sedangkan bagi Maisha, yang paling sulit dari berakting adalah mengendalikan mood apabila syuting harus terpotong.
"Jadi kaya yang challenge itu kalau lagi harus akting marah, terus lagi break, misalnya nunggu shotnya dulu, kaya di tengah-tengah kan ada yang ajak ketawa, terus mood-nya hilang (untuk akting marah). Jadi mungkin itu salah satu challenge-nya," tutur Maisha.