Tak sedikit peristiwa teror dan bom menjadi warna kelam bagi sejarah Indonesia. Bom Thamrin yang terjadi 2016 lalu salah satunya, diangkat kembali dan diadaptasi kisahnya di layar lebar.
Lewat film berjudul '22 Menit', film tersebut menjadi rekonstruksi aksi bom oleh teroris yang pernah menjadi ancaman publik terutama warga Jakarta.
Berperan sebagai pihak kepolisian yang diceritakan ambil bagian dalam kasus teror tersebut, Ario Bayu memiliki pandangan khusus perihal kisah '22 Menit' yang ia bintangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa gue ngomong gitu, karena bayangin aja itu kejadiannya di Thamrin. Di pusat ibu kota negara which is di Jakarta. Kita mau mengenang kejadian itu dari film ini," tutur aktor 33 tahun ini.
Tak mudah bagi Ario Bayu ambil bagian dalam produksi film ini. Ia harus bisa mengikuti ketangkasan anggota Densus yang kerap terlibat dengan kejadian-kejadian genting seperti ini.
Film ini disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita. Deretan bintang turut meramaikan '22 Menit' yang ceritanya dikemas dalam paduan drama dan action.
Dijadwalkan '22 Menit' tayang di bioskop 19 Juli mendatang.