'22 Menit' mengangkat peristiwa bom Thamrin yang terjadi 2016 lalu. Tak hanya merekonstruksi peristiwa tragis itu, film ini juga menampilkan kinerja kepolisian RI dalam menangani ledakan bom sekaligus membekuk para teroris.
Ada kabar film ini menjadi media pencitraan pihak kepolisian. Akan tetapi, kabar itu dibantah oleh sang sutradara Myrna Panjaitan.
Menurut Myrna, film ini murni merekam ulang peristiwa bom Thamrin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Myrna yang juga bekerja sama dengan sutradara Eugene Panji untuk film kali ini menambahkan pengalaman yang ia rasa netral terkait pihak kepolisian yang kala itu bertugas menetralkan situasi bom Thamrin.
Ia menilai, aparat kepolisian bertindak cepat dan sigap.
"Saat kejadian itu kebetulan aku sedang ada meeting dengan mereka. Tiba-tiba ada pemberitahuan bom terjadi di Thamrin. Nggak ada ba bi bu lagi, mereka spontan meninggalkan rapat dan langsung naik TransJakarta menuju lokasi kejadian," kisah Myrna.
"Aku rasa nggak apa-apa kita mengkritik pihak kepolisian ke depannya. Tapi aku rasa kita harus fair, karena saat kejadian itu, yang aku lihat mereka memang sigap dan bergerak cepat," urai sutradara yang menggarap serial 'Crime Investigation' yang tayang di 13 negara ini.
'22 Menit' dijadwalkan tayang 19 Juli mendatang. Film ini menggandeng Ario Bayu, Hana Malasan, Fanny Fadilah hingga Ence Bagus sebagai pemain filmnya.