Penampilan tersebut dibuka dengan 'Awakening', dilanjutkan dengan 'Acknowledge' dan 'Ascension'. Setelah diisi oleh beberapa bagian solo dari masing-masing personel, penampilan tersebut ditutup oleh 'Acceptation'.
Ditemui usai manggung di acara Kumpul ID yang diselenggarakan oleh Indonesian Drummer dan detikcom, Indra Lesmana pun menuturkan alasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, susunan lagu tersebut disengaja karena antar lagunya membentuk sebuah rangkaian cerita.
"Sementara ini seperti itu (susunan lagunya) memang, karena kan kami masih baru, banyak mempromokan EP kami dan EP kita ini 'Sacred Geometry' ini memang dimainkan harus secara utuh, urutannya seperti itu. Karena itu kan merupakan sebuah cerita," ungkap Indra Lesmana kepada detikHOT di Kumpul ID, Kuningan City, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Beberapa hari sebelum acara Kumpul ID, ILP menggelar showcase dan jumpa pers di Pejaten, Jakarta Selatan. Dalam jumpa pers tersebut, Indra Lesmana memang membeberkan kisah yang menjadi inti dari mini album 'Sacred Geometry'.
Baca juga: Terpukau Penampilan ILP di Kumpul ID |
Menurutnya, lagu-lagu yang ada di dalamnya membentuk sebuah fiksi ilmiah mengenai datangnya alien ke bumi.
"Jadi sebenernya Sacred Geometry ini adalah sebuah cerita terdiri dari 4 bagian. 4 Lagu ini menceritakan tentang alien. Jadi agak science fiction. Ada alien yang dateng ke bumi, ada dua alien sebenernya. Yang satu ngasih virus jahat, yang satu ngasih virus-virus baik. Dan tujuan alien yang memberikan virus jahat ini adalah tujuannya untuk memusnahkan kehidupan manusia di bumi, karena dia memang menguasai planet bumi. Nah terus ada alien baik yang memilih orang-orang tertentu bahwa ini bisa dilawan," kisahnya.
ILP merupakan proyek musik beraliran progressive rock dan metal garapan Indra Lesmana. Grup tersebut diperkuat oleh Shadu Rasjidi (bass), Karis (gitar), Rayhan Syarif (gitar), Hata Aryasatya (drum), dan Tigor (vokal).