Pernah menikah tapi belum mempunyai anak, membuat hati seorang Fauzi Baadila tersentuh. Di perbatasan negara berkonflik itu, ada dua anak perempuan yang buat Fauzi Baadila jatuh hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking asyiknya main bersama, Fauzi Baadila hanya tahu satu nama dari dua anak perempuan itu. Jehan, wajah anak perempuan Suriah masih terus ada di pikirannya.
"Satu namanya Jehan, satu lagi saya lupa namanya, saya nggak nanya-nanya namanya, keasyikan main, tapi satu namanya Jehan, dua-duanya cewek. Satu kupingnya, pakai alat bantu pendengaran, pas dia lahir tuh, pas bertepatan ada bom meledak di area dekat dia lahir," ujarnya menceritakan kondisi dua anak perempuan itu.
"Pas gendong itu anak-anak, hati gue hehehehe," kata Fauzi Baadila tak sanggup menyelesaikan kata-katanya.
Kondisi orang-orang yang dia temui di perbatasan Suriah itu, membuatnya tak habis pikir. Peperangan membuat anak-anak ataupun orang dewasa mengalami depresi hingga cacat di tubuh mereka.
"Kalau pun anak-anak ada yang kena bom kimia, ada yang sedih karena orangtuanya udah nggak ada lagi, orangtuanya kebanyakan udah nggak ada depresi semuanya. Jadi kalau nggak depresi, badannya cacat," tutur mantan suami Senk Lota itu.
(pus/wes)