Kepergian Fauzi Baadila bersama tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk aksi kemanusiaan, membawanya melihat langsung kehidupan di daerah konflik. Dua minggu lalu, kenangan dan kondisi di daerah perbatasan Suriah dan Turki masih sangat melekat di ingatannya.
"Ya ada sedikit kerisauan, cuma itukan kita dibawa ke titik aman, titik yang bukan di Suriah-nya, di Turki-nya, di bagian paling luar, di perbatasan jadi pasti aman," kisah Fauzi Baadila usai mengisi 'Brownis' di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (29/5/2018).
"Tapi walapun aman juga, kota itu juga sempat beberapa kali kena rudal nyasar, terus kadang-kadang suara tembakan," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh iya di perbatasan, tentara atau sniper saya nggak tahu, kayaknya tentara, dia lagi manasin senjata," ucapnya seraya menirukan bunyi tembakan.
Selama berada di Suriah, Fauzi Baadila ikut mendistribusikan bantuan dari Indonesia. Banyak tempat yang didatangi oleh bintang film 'The Power of Love 212' itu.
"Pengalaman di sana ya datang ke panti asuhan, dateng ke korban-korban bom, korban rudal, pecah-pecahan rudal gitu, terus ada lagi korban bom kimia, terus datang ke gudang penyimpanan makanan, jadi donasi dari orang Indonesia tuh makanan terus ditaro di gudang, distribusiin dari gudang itu juga ke beberapa korban," tutur Fauzi Baadila.
(pus/nu2)