Sejak beberapa tahun belakangan, Pramuhendra tertarik untuk melukis tema-tema religius terutama agama Kristen. Di pameran tunggalnya kali ini, ia masih melukis dengan menggunakan teknik lukisan potrait arang dan bergaya realisme.
"Karya seni dalam pameran ini dibuat melalui pencarian acak gambar atau pencarian gambar melalui monster yang bernama dunia maya," tulis keterangan Can's Gallery seperti yang termuat dalam rilis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pramuhendra, sebagian besar karyanya menggambarkan dirinya sendiri atau self potrait. "Saya percaya setiap hal, tidak hanya dalam seni, dimulai dari diri kita sendiri. Itulah mengapa saya menggambarkan saya di sebagian besar karya saya. Wajah yang mewakili sebagian besar dari bagian lain dari tubuh kita," ujarnya seperti dikutip dari situs galeri.
Lulusan Seni Grafis ITB ini dikenal sebagai salah satu seniman kontemporer terbaik yang dimiliki Indonesia. Ia memulai kariernya di usia yang begitu muda dan karya-karyanya sudah dikenal dunia.
Di pameran tunggal seniman kelahiran Semarang 1984 silam, judul 'Monster, Chapter 1: Memory' diusung oleh Pramuhendra. Nantinya pembukaan pameran dibuka oleh Melani W.Setiawan dan Amalia Wirjono.
(tia/tia)