2 Ensiklopedia Langka Pramoedya Ananta Toer Dipajang di 'Namaku Pram'

2 Ensiklopedia Langka Pramoedya Ananta Toer Dipajang di 'Namaku Pram'

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 17 Apr 2018 18:59 WIB
Foto: Pramoedya Ananta Noer / Tia Agnes
Jakarta - Pameran catatan dan arsip dari sosok sastrawan besar kenamaan Indonesia 'Namaku Pram' resmi dibuka hari ini. Di antara memorabilia dan arsip dari Pram, ada dua ensiklopedia yang disusun Pram dan baru diperlihatkan pada publik.

"Pram menyusun dua ensiklopedia yang belum selesai karena keburu meninggal dunia. Dua ensiklopedia itu disusunnya antara tahun 1958-1965 lalu sempat diberangus oleh pemerintah dan dia kembali menyusunnya," kata putri Pramoedya Ananta Toer, Astuti Ananta Toer usai jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Selasa (17/4/2018).

Ensiklopedia tersebut berjudul 'Citra Indonesia' dan 'Geografi Indonesia'. Di ensiklopedia pertama mencatat kebudayaan yang ada di Indonesia dan 'Geografi' fokus pada riset Pram tentang ruang-ruang geografi Tanah Air sampai ke tingkat desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



" Yang pertama itu ditulis Bapak saat di Pulau Buru, sempat diberangus pemerintah. Sisanya masih ada di kami lalu Bapak menulis lagi dari tahun 1980 sampai meninggal," jelas Astuti.

Demi menyusun ensiklopedia tersebut, lanjut Astuti, Pram melakukan riset yang tak berkesudahan. Bahkan Pram sampai mencapai dasar bawah laut untuk melihat keindahan Indonesia.

"Ini ensiklopedia yang langka sekali. Orang Indonesia harus tahu, itu sejarah negara kita lho. Seperti peristiwa di Aceh itu Bapak menuliskannya. Di ensiklopedia Citrawi lebih menceritakan sejarah Majapahit, asal muasal keris, sampai emas bahkan file itu panjangnya sampai 16 meter," katanya.

Menurutnya sudah banyak pihak yang menawarkan untuk menerbitkan ensiklopedia tersebut. Tapi pihak keluarga masih belum rela melepaskan, justru yang terpenting ada orang yang mau menyelesaikan menyusunnya.

"Tapi sudah ya, karena kan Bapak menuliskannya sebagai hasil olah pikirannya. Artinya ensiklopedia ditulis dari bahasa dan olah rasa Bapak. Karena hanya Pram yang bisa bikinnya," tukas Astuti.

[Gambas:Video 20detik]

(tia/kmb)

Hide Ads