Dihubungi detikHOT, Senin (26/3/2018) Putri menceritakan dirinya pernah mengalami bully. Menjadi artis sejak duduk di bangku sekolah, Putri Titian sudah dilihat berbeda oleh beberapa teman-temannya.
"Kalau bully-bully-an sering sih. Karena dulu ya kayak dulu namanya kalau beda sendiri pasti berasa banyak yang ngomenin gitu di sekolah. Misalnya kayak pintar dikit pasti banyak yang nggak suka. Kayak misalnya pas SMA gitu kalau misalnya cakep dikit pasti banyak yang nggak suka. Terus kayak kesannya kakak kelas ngerasa ah ini tengil nih. Sebenarnya biasa aja," kisah Putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bully dialami istri Junior Liem saat masih duduk di bangku SMP dan SMA. Tidak sendirian, beberapa teman seangkatannya juga mengalami hal yang sama dengannya.
Putri Titian melihat bully bisa sangat berpengaruh pada kenyamanan seseorang. Tapi, dirinya tak mau ambil pusing karena kalau sampai stres dirinya bisa jadi tidak bisa sekolah. Semakin lama dirinya pun bisa menerima dan menghadapi keadaan seperti itu.
"Ya sebenarnya sih ya makin gede makin bisa lebih nerima sih. Maksudnya kayak makin gede kita kayak makin nerima oh ini memang nggak semua orang tuh bisa terima kita apa adanya gitu loh," tutur Putri Titian.
Kini, Putri Titian menghadapi kejamnya dunia media sosial. Tidak khawatir pada dirinya, Putri justru jadi berpikir bagaimana pergaulan saat anaknya Iori besar nanti.
"Apalagi kayak sekarang sosial media kayak di antara apalagi jadi artis. Walaupun kita berbuat yang bikin sesuatu yang positif banget juga orang pada akan nge-bully. Jadi makin lama yasudahlah gitu. Aku udah terbiasa di bully sih. Kayak satu hal lagi 'ih gendut banget. Pada awalnya sebel sih. Maksudnya itu salah satu bentuk bully ya menurut aku," ungkapnya.
"Agak khawatir malah. Khawatir mungkin lebih ke Iori gitu kan. Kalau anak kita nanti gimana. Gitu. tapi mungkin memang itu dari pergaulan juga ya. Maksudnya lingkungan kan juga mendukung," tandas Putri Titian.
Untuk menghindari hal itu, mulai dari kecil dia sudah mulai mengajari dan membentengi Iori dengan berbagai pelajaran dan pengetahuan. Misalnya memilihkan untuk tontonan televisi, pengertian atau penegasan saat sang anak mulai melakukan suatu kesalahan.
(pus/wes)