"Memang saya dibesarkan di keluarga politik. Ayah saya dulu sekretaris partai, kakak saya juga ketua partai dulu. Dan saya juga ambil jurusan ilmu politik. Kalau saya sederhana sih, kita nggak pernah tahu apa yang terjadi setahun atau dua tahun ke depan," ujar Hengky saat ditemui usia mengisi acara 'Brownis' di Gedung TRANS TV, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2018).
Popularitasnya sebagai artis pun terkadang ia rasa dapat menjamin sebagai modal awal dalam dunia politik, di samping ilmu politik yang dimilikinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu dukungan dari Sonya Fatmala, sang istri, menjadi puncak dari rasa semangatnya dalam memasuki dunia politik.
"Sonya dukung terus, Alhamdulillah. Beberapa kali saya turun dan kampanye, dia ikut mendampingi saya. Seperti kemarin pengundian urut, penetapan, pendaftaran, beberapa kali kegiatan saya, pengajian dia juga mendampingi. Hanya saja tidak bisa setiap hari karena ada si baby juga," tambahnya.
Dengan popularitasnya, terkadang harus ada cara positif yang diambil saat melakukan pencalonan.
"Misalanya di pileg mereka bisa habis Rp 2 M (miliar) untuk baliho, stiker, dan sebagainya. Nah kita diuntungkan dengan popularitas kita. Alhamdulillah saya tidak perlu pasang baliho yang banyak di mana-mana. Yang saya perbanyak adalah silaturahmi, turun dan menyampaikan apa yang ada di program dan menyerap harapan masyarakat," tukasnya.
(vep/mau)