Ternyata Emmy adalah seorang penulis yang sukses. Kisah cinta bersama sang suami satu dekade lalu ditulisnya dan terangkum dalam novel yang berjudul 'How to Fall in Love with a Man Who Lives in a Bush'.
Ceritanya bermula ketika Emmy sedang liburan ke Amsterdam pada 2006 lalu. Di sana, dia melihat seorang pria tidur dengan pakaian dan rambut yang berantakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berjumpa dan melihat mata cokelatVic yang indah,Emmy justru jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika sadar asmaranya akan berakhir dan kembali ke Wina, Emmy memberikan nomor teleponnya.
![]() |
Dalam waktu tiga minggu, Vic menghampiri Emmy di Wina dan langsung meneleponnya. "Saya berada di sini," tutur Vic mengingat kejadian tersebut.
Sejak saat itu, keduanya tak terpisahkan lalu mengikat janji suci. Kini, mereka memiliki anak kembar yang berusia 6 tahun bernama Desta dan Til.
Dalam novel 'How to Fall in Love with a Man Who Lives in a Bush', Emmy menceritakan mengenai awal pertemuan mereka dan kisah cinta yang begitu mendalam.
"Saya tahu dia tunawisma karena dia sangat kotor, begitu juga dengan tangan dan kukunya. Dia memegang tas yang jelek, kantong tidur, dan kaleng bir. Kami mulai mengobrol dan saya menyadari dia memiliki mata cokelat paling indah yang pernah saya lihat dan dia membuat saya langsung tertawa," tutur wanita berusia 41 tahun itu, seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (12/2/2018).
Di situs Happer Collins, disebutkan Emmy pertama kali menerbitkan bukunya pada 2011 lalu yang berjudul 'Min pappa är snäll och min mamma är utlänning' atau dalam bahasa Inggris 'My Dad's Kind and My Mum's a Foreigner'. Dia telah merilis tiga buku dan namanya dinominasikan di ajang Sweden's August Prize (2012) untuk novel 'The Only Way is Up'.
Versi bahasa Inggris dari novel tersebut sudah diterbitkan akhir Januari lalu dan terjemahkan oleh Nichola Smalley. Kira-kira apakah bukunya juga segera diterjemahkan dalam bahasa Indonesia?