Sebanyak 25 lukisan abstrak karya Yoes ditampilkan. Kurator pameran Mahmud Dzafce mengatakan karya lukisanya didefinisikan sebagai 'suara' yang lantang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan Mahmud, lukisan-lukisan Yoes seperti archive memory yang terus terjalin dengan kenangan sebagai simbol. Di setiap karyanya, Yoes memperlihatkan pertunjukan untuk karya berikutnya tanpa mengurangi detail.
Yoes Rizal dikenal sebagai pelukis generasi kontemporer lulusan Seni Rupa ITB, Bandung. Sebelumnya, Yoes Rizal pernah berpameran di Galeri Nasional Indonesia pada 2012 dalam Pameran ArtEnergy, dan Indonesia Art Award & Philip Morris Asia pada 1999.
Pameran dibuka 9 Februari dan berlangsung sampai 22 Februari di Gedung D, Galeri Nasional Indonesia.
(tia/nu2)