Seperti nama Kelas Pagi yang terdapat embel-embel kata 'pagi'. Pendiri studio Third Eye Space itu juga mendirikan kelas fotografi pada awal 2006. Kepada detikHOT, Anton menceritakan asal mula kelas fotografi tersebut.
"Pada saat itu, kita sangat cair. Kita mempelajari kayak pertanyaan-pertanyaan personal dari seorang anak. Itu saya jawab satu per satu. Nah, di tengah-tengah jalan, ada orang nambah, nambah lagi. Karena orang ini nulis artikel-artikel tentang itu. Apa, bagaimana hasilnya, dan lain-lain," tutur Anton, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun kedua pada 2007, Kelas Pagi mendatangkan 250 orang ke studionya. Anton kaget dengan antusias pecinta fotografi yang tertarik belajar.
"Di situ, gue langsung 'anjrit, gue harus ngapain nih?' Terus, ada yang bilang 'namakan saja kelas pagi'. Terserah elu, yaudah jalankan bro kata gue," cerita Anton.
![]() |
Kelas yang dimulai pukul 6 pagi itu pun berangsur berjalan sesuai metode pembelajaran Anton.
"Kelas Pagi adalah sebuah semangat-semangat inisiatif yang ditampung jadi satu. Jadi mulainya Kelas Pagi dari situ," ujarnya.
Meski dimulai pukul 6 pagi, dari situ akan terlihat komitmen orang-orang yang mau belajar. "Orang-orang yang pasti kosong, itu jam 6 pagi. Terus yaudah jam 6 pagi aja semua bisa kok. Jadi tersaring itu mana yang semangat mana yang nggak. Siapa yang berkomitmen siapa yang nggak. Fotografer atau fotografi is about komitmen," pungkasnya.
Nantikan artikel berikutnya!