.webp)
Nama Sidi Saleh belum terlalu populer dikenal di dunia film Tanah Air. Sebagai sutradara, Sidi memang bukan sosok di balik layar yang kerap terlibat di film komersil.
Jauh dari sorotan, Sidi Saleh justru diam-diam mengukir nama Indonesia di kancah festival internasional. Dari Prancis hingga Venesia, dua film pendeknya bertajuk 'Fitri' dan 'Maryam' tak hanya masuk dalam nominasi, salah satunya menang membawa piala.
"Basic gue dari kecil memang kenal dengan kamera. Masuk Institut Kesenian Jakarta tahun 1999, gue ambil jurusan Sinematografi, akhirnya lulus terus kepikiran untuk bikin film pendek," ujarnya saat berbincang dengan detikHOT, baru-baru ini di satu sudut Institut Kebudayaan Perancis di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Sidi Saleh saat memberikan arahan di film terbarunya 'Pai Kau'.Foto: (Kaninga) |
Ia merupakan segmen dalam Venice Film Festival yang menjadikan film-film yang dianggap mewakili perkembangan dan tren dalam pembuatan film di dunia masuk dalam kontes memperebutkan film terbaik.
Pencapaian itu dinilai Sidi tak pernah ia prediksi. Ia juga mengaku tak pernah memiliki niatan membuat film untuk dilempar ke festival-festival luar negeri.
"Semua jalan gitu aja sih. Gue pribadi bikin film karena ingin dan bukan sengaja untuk dilempar ke festival. Tapi akhirnya bisa menang itu rasanya nggak terduga," tuturnya lagi.
