"Dulu pasti pernah kalau kita diajak ke karaoke, tiba-tiba ada yang bawa. Paling kita bilang nggak, tapi kadang ada orang yang suka maksa. Ayo dong nggak asik nih," ungkap Five Vi kepada detikHOT, Senin (15/1/2018).
"Kita pura-pura aja. Karena kalau ketahuan kita buang pasti marah karena itu kan mahal. Ya dengan adanya hal seperti itu aku lebih hati-hati lagi dalam bergaul," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara seperti itu menjadi pilihan hidupnya. Five Vi akan lebih menghargai mereka yang memakai tapi bisa menghormati orang lain di sekitarnya.
Ibu beranak satu itupun ingat sebuah pesan. Bergaullah dengan orang yang berjualan parfume, maka kita akan kecium wanginya. Kalau di pergaulannya kurang baik, lebih baik dari pergaulan yang baik.
"Memang kadang-kadang teman kita itu yang nggak terlalu open juga ya. Misalkan kita melakukan itu, tapi kita nggak pernah tahu. Aku aja nggak tahu teman-temanku ada yang kayak gitu atau nggak," ucapnya.
"Jadi sebenarnya narkoba itu tidak hanya ada di dunia keartisan tapi juga ada di masyarakat," ingat Five Vi.
Pengetahuan tentang bahaya narkoba dikatakan Five Vi harus terus disosialisasikan. Pendekatan dengan keluarga, pendidikan, dan orangtua bisa sangat berpengaruh.
"Mereka itu tidak hanya melakukan kesenangan sesaat sesuai yang aku bilang itu. Itu kan hanya sesaat. Habis itu harus kembali ke kehidupan normal. Tapi kadang-kadang orang yang sudah melakukan itu tidak bisa melakukan ke normal karena otaknya dia udah rusak," tegas Five Vi tentang bahaya narkoba. (pus/wes)