Ernest mengungkapkan ada beberapa alasan yang membuat dirinya menggaet penulis 'Critical Eleven' tersebut.
"Ika punya gaya yang sangat khas dalam tulisannya dan pas mengadaptasi tulisan saya oh jadinya begini. Jadi sesuatu proses kreatif yang baru aja aku alami, ternyata menarik," ujar Ernest saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ika pun menerima dengan tangan terbuka ketika tawaran proyek tersebut datang. Kolaborasi bersama itu akhirnya terwujud dalam bentuk novelisasi, dari naskah film menjadi novel.
"Dari dulu pingin bikin karya bareng. Kepikirannya dalam bentuk audio visual atau film tapi tiba-tiba pas ngobrolin 'Susah Sinyal', kan aku belum nonton filmnya, ya nggak tahu kesambet apa juga trus aku bilang sama Ernest 'mau aku bantuin nggak', ya sudah langsung deal. Dalam sepuluh detik," cerita Ika.
Ketika Ika membaca skenario filmnya, dia langsung takjub dengan jalan cerita. "Aku belum pernah lihat skenario yang sedemikian padatnya cerita, lucu, dapet emosi hubungan anak-ibu juga dapet. Pokoknya semuanya komplitlah. Saya langsung benar-benar mau," tambahnya.
Pengerjaan novel yang berlangsung selama dua bulan tersebut akhirnya berhasil digarap. Tak hanya angka dua juta penonton saja yang berhasil diraih 'Susah Sinyal', novelnya pun berhasil ludes sebanyak seribu eksemplar dalam waktu 30 menit.