Petualangan Novel 'Gentayangan' Intan Paramaditha Berakhir di Jakarta

Petualangan Novel 'Gentayangan' Intan Paramaditha Berakhir di Jakarta

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 21 Des 2017 16:40 WIB
Petualangan Novel 'Gentayangan' Intan Paramaditha Berakhir di Jakarta Foto: GPU
Jakarta - Sukses menyapa penggemarnya di Ubud Writers Festival, Europalia Arts Festival sampai George Town Literary Festival sepanjang tahun ini, Intan Paramaditha kini menyapa pembaca setianya di Ibu Kota. Perayaan 'Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu' itu digelar pekan lalu di Paviliun 28, Jakarta Selatan.

Novel 'Gentayangan' menceritakan tentang perjalanan dan ketercerabutan melalui format 'Pilih Sendiri Petualanganmu'. Di dalamnya, pembaca akan membuat pilihan-pilihan dengan konsekuensi dan akhir cerita berbeda.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petualangan terkutuk sepatu merah dapat membawa pembaca ke New York kota tikus, perbatasan Tijuana, gereja di Haarlem, masjid di Jakarta, ataupun di dalam taksi pengap atau kereta yang tak mau berhenti, tergantung jalan cerita mana yang mereka pilih.

Intan menuturkan karyanya tak hanya berkeliaran tapi juga diasosiasikan dengan hantu yang berada di antara dua dunia. "Berangkat dari pemaknaan ini, Gentayangan membicarakan tegangan antara rumah dan perjalanan, gagasan tentang akar dan tanah air, kosmopolitanisme, dan pergerakan manusia di tengah mencairnya batas negara dalam dunia global," katanya dalam keterangan yang diterima detikHOT, Kamis (21/12/2017).

Intan dikenal sebagai penulis kumpulan cerpen 'Sihir Perempuan' (Kata Kita 2005, Gramedia Pustaka Utama 2017). Kumcernya masuk dalam nominasi pendek Khatulistiwa Literary Award pada 2005. Serta 'Kumpulan Budak Setan', proyek kumpulan cerita horor bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad (Gramedia Pustaka Utama, 2010). Karya-karya Intan kerap mengolah dongeng dan genre horor untuk mengangkat persoalan gender, seksualitas, budaya, dan politik.

(tia/tia)

Hide Ads