Novel 'Gentayangan' menceritakan tentang perjalanan dan ketercerabutan melalui format 'Pilih Sendiri Petualanganmu'. Di dalamnya, pembaca akan membuat pilihan-pilihan dengan konsekuensi dan akhir cerita berbeda.
Baca juga: Novel 'Gentayangan' Bakal Sambangi Jakarta |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intan menuturkan karyanya tak hanya berkeliaran tapi juga diasosiasikan dengan hantu yang berada di antara dua dunia. "Berangkat dari pemaknaan ini, Gentayangan membicarakan tegangan antara rumah dan perjalanan, gagasan tentang akar dan tanah air, kosmopolitanisme, dan pergerakan manusia di tengah mencairnya batas negara dalam dunia global," katanya dalam keterangan yang diterima detikHOT, Kamis (21/12/2017).
Intan dikenal sebagai penulis kumpulan cerpen 'Sihir Perempuan' (Kata Kita 2005, Gramedia Pustaka Utama 2017). Kumcernya masuk dalam nominasi pendek Khatulistiwa Literary Award pada 2005. Serta 'Kumpulan Budak Setan', proyek kumpulan cerita horor bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad (Gramedia Pustaka Utama, 2010). Karya-karya Intan kerap mengolah dongeng dan genre horor untuk mengangkat persoalan gender, seksualitas, budaya, dan politik.