'Place of Belonging' mengajak tiga seniman untuk berpameran dan menampilkan lanskap yang terjadi di tempat tinggalnya. Lima belas tahun yang lalu, Mark Schdroski asal Swiss pindah ke Hong Kong dan mendirikan studio pribadinya. Dia memiliki interpretasi sendiri tentang domisili yang padat penduduk dan memiliki bangunan-bangunan tinggi.
Glenda Sutardy yang kini tinggal di Jepang merasakan tak bisa lagi melihat bintang-bintang seperti domisili sebelumnya di Australia. Lain lagi dengan Abenk Alter asal Jakarta. Seniman yang kerap menggunakan empat warna berbeda dari kuning, merah, hijau, dan biru itu melakukan pencarian jati diri dari kariernya di bidang musik dan kini fokus terhadap visual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Place of Belonging itu gimana landscape mempengaruhi para seniman untuk bekeja, bukan hanya dari lingkungan tapi juga kotanya sendiri," ujar Direktur Ruci Art Space, Melin Merril, saat memulai tur media pada Kamis (7/12/2017).
![]() |
Karya ketiga senimannya dipajang di atas Ruci Joint's. Dari pintu masuk, lukisan berskala 84 x 84 sentimeter karya Glenda Sutardy menyapa pengunjung. Karya Glenda memakai campuran pigmen alam, dicampur dengan teknik dan eksplorasi medium yang terus berubah.
Mark Schdroski mengeksplorasi lanskap Hong Kong dalam lukisan-lukisan abstrak. "Dia mampu mengabstrakkan bentuk-bentuk yang ada di sekelilingnya," ujar Melin.
Sedangkan Abenk menampilkan serangkaian seri berjudul 'The Birth of Magic' yang berkaitan dengan kiprahnya di dunia musik. Penasaran seperti apa karya ketiganya?
Baca juga: Menjelajahi Ribuan Karya di Art Jakarta 2017 |