Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (8/12/2017), Pangeran Bader menolak pemberitaan yang diterbitkan oleh The New York Times terkait pengungkapan pembeli misterius tersebut. Kepada media setempat Asharq al-Awsat, dia mengkritik hasil laporan tersebut namun tidak langsung menolak telah membeli. Lukisan 'Salvator Mundi' karya Leonardo da Vinci yang menggambarkan Kristus itu disebut sebagai termahal di dunia.
Dia hanya menyebutkan menolak hubungan antara karya seni legendaris dengan intrik kerajaan raya minyak serta eksploitasi keluarga kerajaannya. "Laporan The New York Times dianggap tidak tepat dan saya terkejut dengan beberapa tuduhan dalam cerita tersebut," ujar Pangeran Bader.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dia menuduh The New York Times kerap menentang apapun kebijakan yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sering menerbitkan rumor aneh. Pada Rabu (6/12) lalu, akun resmi Twitter Louvre Abu Dhabi mengabarkan kabar yang mengejutkan. Lukisan itu sedang menuju Abu Dhabi.
"Salvator Mundi sedang menuju Abu Dhabi #LouvreAbuDhabi," kicau Louvre Abu Dhabi, seperti dikutip detikHOT.
Museum tersebut merupakan museum pertama yang membawa nama Louvre di luar negara Prancis dan disebut sebagai museum universal pertama di daratan Arab. Louvre Abu Dhabi juga disebut sebagai jembatan antara peradaban yang ada.