Street Dealin Festival menjadi ajang para penggiat dan peminat grafiti masih berlangsung dengan semangat yang sama. Yakni, saling berkomunikasi, bertukar budaya, mendukung, dan merayakan eksistensi kultur grafiti.
Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (5/12/2017), pengunjung dapat menikmati live painting dari puluhan seniman lokal dan mancanegara. Serta penyelenggaaan bazar seni dan penampilan musik dari musisi subkultur Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Street Dealin XI Siap Digelar 12-18 Desember |
Tahun ini, penyelenggaraan Street Dealin berlangsung di tiga galeri berbeda dan dua tempat utama. Pertama, Gudang Sarinah Ekosistem (GSE) sebagai area gambar dan titik kumpul, Jalan Jatayu (Kebayoran Lama), juga di D'Gallery, Third Eyed Space, dan Ruru Gallery. "Kegiatan yang dihadirkan meliputi pameran, program kampung, dan kegiatan komunitas," tulis keterangan Gardu House.
Puluhan seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah Bgs Four (Bali), Boner (Jakarta), Derbs (Makassar), Medcrophone (Semarang), Minksone (Malang), Mr.Rack (Medan), Niss (Aceh), Pena Hitam (Malang), Racon (Malang), Rhein13 (Jakarta), Riper (Bandung), sampai Spotch (Lampung).
Dari mancanegara ada Bamboo (Taiwan), Dem (Singapura), Escapeva (Malaysia), EXLD (Filipina), Hombre (Jerman), JabaOne (Belanda), Mauy (Thailand), MTS Crew (China), Raws (Jerman), Sheep (China), Siek27 (Malaysia), TagOne (BRN), dan Xeme (Hong Kong).
Selain acara grafiti, masih ada gelaran musik, skate, pameran two wheels, dan pameran party collective. Pertama kali digelar pada 2011 silam, Street Dealin diadakan sebagai ajang kumpul dan bertransaksi merchandise kebutuhan dunia grafiti. Street Dealin yang awalnya hanya berupa bazar kini memperkaya konten yang dihadirkan.
Mulai dari ajang kolaborasi karya antar seniman grafiti, live music, hingga ke ajang mengkomunikasikan grafiti pada masyarakat. Pengunjungnya pun kian bertambah. Tahun lalu, pengunjungnya mencapai 8000 orang.
Simak informasi berikutnya tentang Street Dealin!