Pada Sabtu (10/12/2016) lalu, di puncak perayaan Street Dealin 10 yang diberi judul Big Bang Party, puluhan seniman telah berkumpul di Gudang Sarinah Ekosistem (GSE), Pancoran Timur, Jakarta Selatan, sejak pagi hari. Mereka sibuk menggambar sesuai dengan karakternya, tanpa ada arahan tema maupun gambar apapun.
"Di sini, mereka bebas merespons tembok dan menggambarkan apa yang diinginkan. Kami hanya menyediakan tembok segini tingginya, segini lebarnya," ujar Direktur Street Dealin 10, Bima Chris, di Gudang Sarinah Ekosistem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini hari lebarannya anak grafiti. Anak-anak Makassar banyak yang ngeliat langsung Street Dealin dan juga datang ke Jakarta, buat nyuri ilmu dan melihat kultur grafiti di sini. Karena ya cuma di Street Dealin, anak-anak yang suka street art dan grafiti berkumpul bersama," katanya.
Tak hanya dari Makassar, seniman jalanan dari Malang, Bakore NGACO, juga hadir di Street Dealin 2010. "Tahun lalu aku datang tapi belum gambar di sini. Tahun ini diundang Gardu House dan sudah ada di Jakarta dari Senin lalu. Crowd-nya Street Dealin nggak diraguin lagi, apalagi di event By Your Run Camp Project di Kebayoran Lama," tutur Bakore.
Bima pun menjelaskan di Street Dealin, pihaknya tidak ingin ada sistem kompetisi atau battle antar seniman. Konsep 'battle' kerap kali dilakukan oleh berbagai acara seni jalanan untuk memeriahkan event. Namun, bagi Bima, konsep tersebut tidak ada di Street Dealin. "Yang ada kolaborasi, kami tidak ada battle, karena kalau battle menimbulkan sisi kompetitif. Di Street Dealin yang ada kolaborasi bareng," jelas Bima.
![]() |
Yang terpenting lagi, lanjut Bima, Street Dealin bertujuan untuk menjadi ajang kumpul, bertukar informasi, bertukar pengalaman serta ilmu, dan kolaborasi bareng dengan seniman-seniman jalanan. "Instagram kan biasanya jadi portofolio seniman dan ajang untuk ngobrol. Nah, di sini mereka diberikan kesempatan untuk ketemu langsung dan ngobrol. Solidaritasnya juga lebih berasa dari event-event street art lainnya yang ada di Indonesia."
![]() |
Street Dealin 10 melibatkan 40 seniman jalanan lokal dan internasional memeriahkannya. Sebut saja Boogie (Swiss), Graver (Filipina), Nikko (Prancis), Artime Joe β Jayflow (Korea), Asmoe β Cloak β Nestwo (Malaysia), Nycer (Brunei), Song (Singapura), dan Zmogk (Rusia). Dari seniman lokalnya ada Cakes PWS, Demusashi, Tors BBC, Fine ARTCOHOLIC, Zant13 ZNC, Rogue BBC, The Popo (Jakarta), Andre 14K (Bandung), Mersk HSK (Solo), Bakore NGACO - Dols NGACO (Malang), Nick23 HSK - Rune HSK - Sic FSK - Tuyuloveme (Yogyakarta), serta Jink - Arghs HSB (Makassar).
Usai penyelenggaraan Street Dealin 10, tembok-tembok kusam Gudang Sarinah Ekosistem yang kini kembali berwarna seperti tahun lalu, masih bisa dilihat oleh masyarakat umum. Tertarik mengunjungi dan selfi di coretan seniman jalanan yang keren-keren. Yuk, ke Gudang Sarinah Ekosistem!
(tia/mmu)