Di Europalia, Instalasi Eko Prawoto Terbuat dari Bambu dan Mengapung di Air

Di Europalia, Instalasi Eko Prawoto Terbuat dari Bambu dan Mengapung di Air

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 23 Nov 2017 15:40 WIB
Di Europalia, Instalasi Eko Prawoto Terbuat dari Bambu dan Mengapung di Air Foto: Courtesy of Tom Van Ghent
Jakarta - Pameran seni rupa kontemporer Indonesia 'LALU, KINI (Budaya Bendawi)' meramaikan Festival Europalia 2017 yang masih berlangsung hingga Januari 2018 mendatang. Karya seniman asal Yogyakarta Eko Prawoto berada di ruang terbuka Bonaparte Dock dan Museum aan de Stroom (MAS), Antwerp, Belgia.

Lewat karya seni instalasi 'Bale Kambang', Eko yang berprofesi sebagai arsitek dan perupa mengembangkan karya seni yang berasal dari bambu. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, instalasi 'Bale Kambang' menjadi tempat peristirahatan dalam tradisi kerajaan di masa lalu.

"Bambu adalah material alam yang khususnya dipakai oleh masyarakat di Asia untuk pelbagai keperluan hidup, mulai dari peralatan dapur, rumah, kesenian, dan lain sebagainya," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di masa kini, bambu dipikirkan kembali sebagai material alternatif di dunia modern. Lewat karya instalasi yang diciptakan Eko, dia ingin masyarakat umum Eropa dapat merasakan dan melihat lebih dekat material bambu yang ramah lingkungan.

Di Europalia, Instalasi Eko Prawoto Terbuat dari Bambu dan Mengapung di AirDi Europalia, Instalasi Eko Prawoto Terbuat dari Bambu dan Mengapung di Air Foto: Courtesy of Tom Van Ghent


'Bale Kambang' dirakit dengan bambu dan terlihat seperti mengambang di atas air. Tapi konstruksi karyanya kokoh dan pengunjung dapat memijak di atas rakitan bambu-bambu tersebut.

"Karya Bale Kambang yang disusun dari rakitan bambu-bambu dengan pola bentuk yang unik dan artistik menjadi suguhan segar yang tidak biasa bagi publik Eropa," kata Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus 'Andre' Sukmana.

(tia/doc)

Hide Ads