Pertunjukan 'Sin Jie Kwie 4' berlangsung hampir empat jam lamanya di Graha Bhakti Budaya (GBB), kompleks TIM. Sepanjang cerita, terselip pertunjukan wayang tavip yang didalangi oleh pelakon senior Teater Koma, Budi Ros.
Di atas panggung dengan layar putih membentang, dalang Budi Ros dengan beberapa rekannya memainkan kelanjutan cerita dari Sin Jie Kwie 4. Sesekali dia melontarkan celotehan jenaka maupun sindiran pada kondisi bangsa.
Misalnya saja, sindiran 'papa minta pulsa' yang kini berganti menjadi 'papa ngantuk mulu', sindiran terhadap penggambaran Meikarto dan Meikarteg, DP rumah 0%, dan lain-lain. Penonton yang menonton lakon pun sontak tertawa dengan sindiran yang diceritakan Budi Ros.
Ketika ditanyakan kepada sang sutradara, Nano Riantiarno, dia mengungkapkan sindiran secara tidak langsung itu bukan mengkritik pemerintah. "Itu hanya sebagai pengingat banyaknya kejadian yang terjadi di bangsa ini," ungkapnya di Graha Bhakti Budaya, kompleks TIM, Kamis (9/11/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak berikutnya, kembali digambarkan peperangan. Ada naga jahat, siluman berkepala tiga, yang melawan Pasukan Tang, dan lain-lain. Meski wayang tavip dihadirkan sebagai penghiburan bagi penonton di atas panggung teater, tapi Nano juga menegaskan wayang tavip adalah perekat sekaligus peringkas cerita.
"Itu sebenarnya tugas wayang tavip di Sin Jie Kwie, kalau tidak diceritakan oleh dalang, bisa tujuh jam durasinya," tutur Nano sembari tertawa. (tia/doc)