'Keluarga Tak Kasat Mata' diangkat dari cerita bersambung karya Bonaventura Danendra Genta yang ditulis di Kaskus. Dengan latar Yogyakarta, film tersebut berangkat dari kisah nyata yang dialami oleh sang penulis.
"Waktu nulis cerita, banyak penawaran untuk membuat film. Tapi saya ingin menyelesaikan ceritanya terlebih dulu, akhirnya saya pilih mana yang konsepnya paling dekat dengan cerita saya," ujar Genta dalam acara Media Gathering yang berlangsung di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus utamanya tetap pengalaman-pengalaman yang terjadi di kenapa masih di kantor, kenapa masih bertahan di kantor itu. Ya sebagian besar masih sama," tuturnya.
Film ini melakukan pengambilan gambar di Yogyakarta, Jakarta, dan Bogor.
Perihal rasa takut manusia yang bentuknya berbeda-beda, Genta mengatakan ia mewujudkannya dengan cara yang berbeda-beda di dalam filmnya.
Menurutnya, hantu tidak harus selalu terlihat menyeramkan. Melainkan cara hantu tersebut memunjukan dirinya lah yang membuatnya jadi tampak menyeramkan.
Hal tersebut terwujud dari karakter tokoh dalam film yang dibuat berbeda-beda dengan kadar ketakutan yang juga berlainan satu sama lainnya.
"Setiap kali ada komunikasi (antara manusia dan makhluk halus) ada cara berbeda-beda dan aku ingin memperlihatkan detail itu," urainya.
(srs/nu2)