.webp)
Berdasarkan keterangan dua saksi yang dihadirkan oleh JPU, Brigadir Hendri Apriyadi Asni dan Brigadir Erwin M Sirait awalnya Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan mengamankan Ello di Jalan Benda. Itu pun setelah polisi melakukan pengintaian selama kurang lebih dua minggu.
"Informasi dari masyarakat, kurang lebih dua minggu. Cek ke alamat ada di Griya Kecapi, ada informasi sering digunakan memakai ganja," ucap Brigadir Erwin M. Sirait saat bersaksi dalam persidangan kasus Ello di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diamankan saat berada di dalam mobil, polisi menyuruhnya turun. Insiatif sendiri, Ello langsung menelepon Diego Maradona yang juga akhirnya diamankan oleh polisi.
Saat datang, Diego memperkenalkan diri sebagai pengacara sekaligus rekan dari Ello. Akan tetapi, saat polisi meminta surat kuasa, Diego tak bisa menunjukkan.
"Setengah jam Maradona datang bersama istrinya. Di situ dia mengaku sebagai pengacara tapi yang bersangkutan mengaku sebagai pengacara. Saat kita minta surat kuasa yang bersangkutan tak bisa menunjukkan. Setelah kita lakukan interogasi dan si Maradona akui ganja ada di rumah Ello," ungkap Erwin.
Setelah ditemukan di dalam celana training hitam yang dijemur di lantai dua, dikatakan Erwin sebagai saksi, Ello dan Diego membeli ganja tersebut pada tanggal 28 Juli di Kampus Atmajaya.
"Menggunakan saat di rumah terdakwa Ello. Baru sekali mereka pakai. Mereka sempat ingin membuang (sebelum terjadi penangkapan)," pungkas Erwin.
Keterangan yang sama juga diungkapkan oleh saksi lainnya Hendri Apriyadi Asni. Saat digeledah setelah dibawa ke rumah Ello di Komplek Griya Kecapi, Ello dan Diego sangat kooperatif.
"Bilangnya dua mingguan (memakai ganja), mereka beli bersama untuk dipakai bersama," jelas Hendri.
(pus/kmb)
