Seperti buku kumpulan puisi 'Hujan Bulan Juni' yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Arab. Buku itu kini juga diterjemahkan dalam bahasa Mandarin, dalam bentuk edisi bilingual Indonesia Mandarin.
"Penyair emang harus ngawur. Ditambah lagi memang sudah dibikin dalam ke berbagai bahasa. Namun masih ada kesulitan saya, kebebasan dalam membebaskan diri dari tulisan saya sendiri," ujar Sapardi saat ditemui di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu (1/11).
![]() |
Buku yang berisi antopologi puisi Sapardi Djoko Damono ini diterjemahkan oleh T. F. Chan, yang merupakan seorang diaspora asal Indonesia yang sudah 40 tahun bermukim di Hong Kong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pengen mengerjakan sesuatu supaya jangan cepat pikun. Jadi akhirnya saya pilih belajar kembali bahasa Indonesia. Saya kembali belajar lewat baca-baca di internet. Lalu saya pikir, kenapa tidak baca sastra saja," ujar Chan.
Sebelumnya sudah ada beberapa karya Sapardi yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Jawa, Bali, Cina, Jepang, Portugis, Italia, Tagalog, Urdu, dan beberapa bahasa lainnya. Ia pun berharap agar karya-karyanya ini dapat memperluas penyebaran karya sastra di dunia.
(vep/nu2)