Bahkan novel 'Anak Rantau' sudah mencapai angka lebih dari 20 ribu eksemplar dan memasuki cetakan kedua di penerbitan. Mendengar kabar bahagia tersebut, Ahmad Fuadi pun merasa bersyukur.
"Alhamdulillah novel 'Anak Rantau' diterima di toko-toko buku fisik, setelah sebelumnya menjadi nomor satu best seller di toko online," ujar Ahmad Fuadi dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antusiasnya pembaca karya-karya penulis 'Rantau 1 Muara' itu kemungkinan diprediksi karena tema yang diusung. Tema 'Maafkan, Lupakan, Lalu Buka Lembaran Baru' mengena di hati setiap pembaca.
"Saya menduga kesuksesan novel 'Anak Rantau' dari situ. Judulnya juga menjadi daya tarik tersendiri," ungkap pria kelahiran 30 Desember 1970 ini.
![]() |
Novel 'Anak Rantau' menceritakan petualangan Hepi bersama Attar penembak jitu dan Zen yang penyayang binatang. Semua tokoh ini bertualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, dan menyusup ke markas pembunuh.
Ahmad Fuadi pertama kali merilis novel 'Negeri 5 Menara' pada 2009 silam. Novelnya mampu memasukkan namanya ke dalam daftar panjang Khatulistiwa Literary Award 2010, penghargaan Anugerah Pembaca Indonesia 2010 kategori penulis dan fiksi terfavorit, serta Buku Fiksi Terbaik dari penghargaan Perpustakaan Nasional Indonesia pada 2011.
Setelah 'Negeri 5 Menara', Ahmad Fuadi merilis novel 'Ranah 3 Warna' (2011) dan 'Rantau 1 Muara' (2013). Di tahun 2014, dia juga meluncurkan 'Beasiswa 5 Benua'.