Saat pengumuman pemenang, dia tengah mengirim email kepada seorang teman di Tiongkok. Di saat yang bersamaan pula dia mendengar desas desus mengenai kemenangannya.
"Saya pikir email dari agen sastra seperti hoax atau tipuan. Saat itu juga saya langsung bilang pada teman saya di email, sepertinya saya memenangkan Hadiah Nobel," tutur Kazuo Ishiguro dilansir detikHOT dari berbagai sumber, Jumat (6/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak begitu lama, BBC mulai mengkonfirmasi kabar bahagia tersebut. Pernyataan pertama dari mulut Kazuo hanya berselang 30 menit usai pengumuman. Kemudian penyelenggara Nobel Akademi Swedia mulai menghubunginya untuk interview by phone. Dalam seketika, rumah peraih Booker Prize itu didatangi awak media internasional. Mereka menunggu di depan rumah Kazuo.
"Saya tidak tahu dari mana kok mereka bisa tahu rumahku," ujar novel 'Never Let Me Go' tersebut.
![]() |
Lahir di Nagasaki pada 1954 silam, Kazuo Ishiguro pindah ke Inggris bersama keluarganya saat masih berusia lima tahun. Sepanjang kariernya dia telah menerbitkan delapan buku, yang terakhir adalah 'The Buried Giant' (2015) setelah vakum 10 tahun.
Tinggal di kompleks perumahan Jepang juga mempengaruhi buku-buku Kazuo Ishiguro. Dia merasa melihat berbagai perspektif yang berbeda dengan rekan-rekan lainnya yang berasal dari Inggris.
Dalam tulisan-tulisannya, dia kerap menulis narasi dengan alur yang tenang tapi ada juga sisi mengekang. Serta emosi mendalam dan terasa lebih kuat dalam setiap buku-bukunya.
Usai pengumuman Hadiah Nobel Sastra, di saat bersamaan Kazuo Ishiguro kabarnya akan menghadiri malam pembukaan teater 'Macbeth' karya Yukio Ninagawa yang meninggal dunia tahun lalu. Malam pembukaan yang diselenggarakan di Jepang akhirnya dia batalkan.
![]() |
"Saya harus membatalkannya karena akan ada banyak awak media Jepang di sana. Saya tidak merasa enak kalau media-media akan mewawancarai saya tentang Nobel Sastra, padahal seharusnya mereka mengingat karya-karya Ninagawa yang hebat," kata Kazuo Ishiguro.
Di tengah hiruk pikuk kabar Nobel Sastra, dia berbicara kepada awak media di halaman rumahnya. Duduk di kursi panjang dan berbicara dengan tenang, yakin, dan percaya diri. "Saya pada akhirnya menyakini bahwa Nobel Sastra bukan hoax, berita yang membahagiakan dan mengejutkan. Tapi ya itulah sifat dari hadiah, undian," pungkasnya.
Kazuo Ishiguro menjadi penerima Hadiah Nobel Sastra ke-113 setelah Bob Dylan yang menjadi kontroversial. Dalam waktu dekat, Kazuo akan memberikan ceramah atau diskusi kepada publik di Swedia lalu malam penganugerahan.