Alasan Kazuo Ishiguro Raih Nobel Sastra 2017 Kalahkan Haruki Murakami

Jakarta - Penghargaan bergengsi dunia Hadiah Nobel Sastra 2017 diberikan kepada penulis asal Inggris Kazuo Ishiguro. Penulis kelahiran 8 November 1954 berhasil mengalahkan penulis-penulis lainnya yang masuk bursa nama, termasuk Haruki Murakami.

Apa yang membuat Kazuo Ishiguro berhasil menang?

Usai pengumuman Hadiah Nobel Sastra 2017 yang disiarkan secara live streaming, Sekretaris Akademi Swedia Sara Danius menggambarkan tulisan Kazuo Ishiguro sebagai perpaduan antara Jane Austen dan Franz Kafka.

Baca juga: Selamat! Kazuo Ishiguro Raih Nobel Sastra 2017

"Tapi Anda harus menambahkan sedikit perpaduan karya Marcel Proust, tidak terlalu banyak namun kamu membaca karya Kazuo Ishiguro," kata Sara Danius, Kamis (5/10).

Alasan Kazuo Ishiguro Raih Nobel Sastra 2017 Kalahkan Haruki Murakami Foto: Akademi Swedia

Sara Danius kembali menegaskan sosok dari penulis kelahiran Jepang tersebut.

"Dia adalah sosok penulis yang memiliki integritas tinggi. Dia tidak melihat ke belakang, dia mengembangkan alam estetikanya sendiri. Novel The Remains of the Day adalah karya sejati yang dimulai seperti karya penulis PG Wodehouse dan berakhir dengan Franz Kafka," katanya lagi.

Karya-karya Kazuo Ishiguro ingin memahami masa lalu tapi tidak seperti penulis Marcel Proust. "Dia mengeksplorasi apa yang dilupakan di masa lalu oleh individu-individu atau masyarakat umum," tutup Sara.

Sebelumnya, Kazuo Ishiguro sudah dinominasikan empat kali di Man Booker Prize tapi baru menang tahun 1989 untuk 'The Remains of the Day'. Novelnya 'Never Let Me Go' masuk dalam 100 novel berbahasa Inggris terbaik.

Baca juga: Apakah Pemenang Nobel Sastra Tahun Ini Penulis Perempuan?

Saksikan video Kazuo Ishiguro Merai Nobel Sastra 2017 di sini:

[Gambas:Video 20detik]

Tonton video lainnya di 20detik!

(tia/nu2)