Favorit di Nobel Sastra, Cerpen Ngugi wa Thiong'o Diterjemahkan ke 30 Bahasa

Spotlight

Favorit di Nobel Sastra, Cerpen Ngugi wa Thiong'o Diterjemahkan ke 30 Bahasa

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 03 Okt 2017 17:35 WIB
Favorit di Nobel Sastra 2017, Cerpen Ngugi wa Thiong'o Diterjemahkan ke 30 Bahasa Foto: Getty Images
Jakarta - Cerita pendek penulis asal Kenya Ngugi wa Thiong'o yang berjudul 'The Upright Revolution: Or Why Humans Walk Upright' jadi karya yang paling banyak diterjemahkan dalam sejarah sastra Afrika. Karyanya diterjemahkan ke dalam 30 bahasa di seluruh dunia.

Cerpennya menceritakan tentang manusia biasa yang dahulu berjalan dengan kaki dan lengan sama seperi makhluk berempat kaki lainnya. Ritme dan koordinasi mereka yang mulus membuat bagian lain di dalam tubuh lalu mengalami iri hati. Bagian tubuh lainnya mulai merencanakan untuk melawan tangan dan kaki.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngugi wa Thiong'o pernah mengatakan bahwa proyek tersebut akan memberdayakan Afrika dengan sumber daya bahasa yang mereka miliki.

"Saat ini kita kehilangan bahasa kita dan juga kehilangan tubuh, emas, berlian, tembaga, kopi, dan teh kita. Mengapa kita tidak memberdayakan bahasa kita sendiri untuk dikenal dunia," ujarnya dilansir berbagai sumber, Selasa (3/10/2017).

Cerpen yang dalam bahasa asli Ngugi wa Thiong'o diberi judul 'Ituĩka Rĩa Mũrũngarũ: Kana Kĩrĩa Gĩtũmaga Andũ Mathiĩ Marũngiĩ'. Karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Amharik, Dholuo, Kamba, Lwisukha (Luhya) , Kipsigis, Kinyarwanda, Prancis, Arab, Luganda, Kiswahili, Afrikaans, Hausa, Meru, Lingala, IsiZulu, Igbo, Ibibio, isiNdebele, XiTsonga, Nandi (Kalenjin), Rukiga, Bamanankan, Lugbara, Lubukusu, Kimaragoli, Giriama, Sheng, Ewe, dan Naija Langwej.



(tia/dal)

Hide Ads