Ngugi wa Thiong'o, Penulis Kenya yang Kembali Difavoritkan di Nobel Sastra 2017

Spotlight

Ngugi wa Thiong'o, Penulis Kenya yang Kembali Difavoritkan di Nobel Sastra 2017

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 03 Okt 2017 15:45 WIB
Ngugi wa Thiong'o, Penulis Kenya yang Kembali Difavoritkan di Nobel Sastra 2017 Foto: NPR/ Istimewa
Jakarta - Nama Ngugi wa Thiong'o kembali dinobatkan dalam penghargaan bergengsi di ranah sastra, Hadiah Nobel 2017. Tujuh tahun lalu penulis asal Kenya ini gagal meraih Nobel Sastra, tapi namanya kembali dibicarakan.

Dalam waktu beberapa hari saja, buku-bukunya laris dibeli dan kembali cetak ulang. Jelang pengumuman Hadiah Nobel Sastra 2017 Kamis pekan ini (5/10), detikHOT akan membahas mengenai profil Ngugi wa Thiong'o.

Nama novelis ini kembali muncul tahun ini, berdampingan dengan Haruki Murakami, Margaret Atwood, dan lain-lain. Siapakah Ngungi wa Thiong'o?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karya-karya penulis kelahiran 5 Januari 1938 itu tidak hanya meliputi novel, drama, cerpen, maupun esai dan kritik sastra saja. Namun, Ngungi wa Thiong'o juga masuk dalam buku anak-anak. Dia adalah pendiri sekaligus editor jurnal bahasa Gikuyu bernama Mũtĩiri.

Di tahun 1962, sekelompok penulis tengah berdiskusi membentuk masa depan sastra Afrika di depan Universitas Makerere di Kampala, Uganda. Salah satunya adalah Ngungi muda yang menulis sebuah buku berjudul 'Weep Not Child'.

Novelnya diterbitkan dua tahun kemudian dan disebut sebagai pencerah bagi sastra Afrika. Ketika karyanya booming, bahkan Ngugi sempat menolak menerbitkan buku dalam bahasa Inggris di tahun 1977.

"Keberanian Ngugi adalah menulis dalam bahasa pertamanya Gikuyu, dan sempat menolak menulis dalam bahasa Inggris, padahal dia jelas sekali mampu," tulis seorang kritikus sastra.

Simak artikel berikutnya tentang Ngugi wa Thiong'o! (tia/doc)

Hide Ads