Dilansir dari Guardian, Rabu (27/9/2017), karakter Charlie Bucket yang terperangkap di pabrik cokelat merupakan 'metafora untuk stereotip rasial'. Penelitian tersebut dipertegas dengan perkataan dari istri Roald Dahl, Liccy Dahl.
"Suami saya menginginkan karakter anak laki-laki berkulit hitam," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini seorang profesor bahasa Inggris di University of South Carolina Catherine Keyser memberi tahu kepada New York Times tentang plot awal novel bergenre anak-anak tersebut.
"Drraf awalnya memang ada sebuah pabrik cokelat magis milik Willie Wonka. Anak-anak berlomba-lomba mencari tiket emas untuk mengunjunginya. Tapi Augustus Gloop diberi nama Augustus Pottle dan ada dua anak lagi Marvin Prune dan Miranda Piker. Tentu saja Charlie Bucket dalam versi ini adalah anak laki-laki berkulit hitam yang didampingi oleh dua orangtua yang menyayanginya," kata Keyser.
Novel 'Charlie and the Chocolate Factory' kemudian diterbitkan pada 1964 silam. Sampai sekarang diperkirakan sudah terjual lebih dari 20 juta kopi di seluruh dunia.